Aku masih sering terpaku
Kala ku meniti jalan..
Baru saja ku hanya melirik pendaran kenang masa siLam, menjadi batU sandungan yg telah membuatku terantUk berkaLi2..
Padahal aku hanya meLirik,sepintas,tanpa menjiwai bahkan tak berniat kuteng0kkan kepalaku menghadapnya, sebaB ku pikir aku takut leherku tak bisa kuputar kembaLi, terPAku di sana..
Siluet beLakang yg masih berpendar, keterPakuan yg menghujam hampir ke uLu hati, meneLusupkanku dalam keping2 kerapuhan yg neLangsa..
Perasaan Laknat macam apa ini?!
Bersama Luruhnya air mata yg tak mampu tertahan..
Seperti segaLa persendian dipaLu g0dam sampai ngiLu..
Seakan menjaLar sakitnya larut..
Atau membiru darahku sesaat, tepat ketika kegeramanku memuncak tak terhambat..
Batu sandungan yg berpendar..
Sekuat tenaga masih ku c0ba mengatupkan bibirku,menguLaskan segaris senyum, sembari meneLan ludah pahit demi tak menetesnya Luh dari mataku yg berkaca2,.
PadahaL aku slalu terduduk,hampir terSungkur setiap kali terantUk..
Harus bgaimana kuLuapkan em0siku,selain dgn menc0ba banGkit mencari asa yg timbul tenGgelam,meski merangkak hatiku tertatiH,atau malah meradang dan menerjang,,
Tak kusangka, sunGguh tak dinyana, dibalik senyumku yg senantiasa mengembang, bhkan tawaku yg terus Lepas,
diantara kekuatanku beradu ot0t dan keangkuhanku mend0ngak ke atas,
aku masihlah perempuan yg hidup dgn pendar masa silam,terantuk oleh permainan batu sandungan..
betinatanGguh macam apa aku ini?! Om0ng k0s0ng!
Harapanku hampir luruh,
Pun meski aku dan kau berpadu..
1 comment:
seperti bisa, nggak mudeng membaca tulisan penuh kata-kata mutiara seperti inih... hohoho...
Post a Comment